Visi dan Misi Perusahaan Terbuka PT. Adaro Indonesia


Sejarah bisnis Adaro dimulai pada tahun 1992, ketika perusahaan ini mulai memproduksi batubara yang kemudian dipasarkan dengan nama Envirocoal dari konsesi seluas 358km2 di kabupaten Tabalong, provinsi Kalimantan Selatan, berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) generasi pertama dengan Pemerintah Indonesia.
Sejak saat itu, Adaro menyusuri perjalanan panjang yang membuahkan banyak kemajuan dan perkembangan. Perusahaan mulai beroperasi dengan memproduksi 1 juta ton batubara dua dekade lalu saat ini telah menjelma menjadi satu dari lima pengekspor terbesar bagi pasar batubara termal dengan pengiriman lintas samudera (seaborne) dan pemasok terbesar di pasar domestik. Pada akhir 2014, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$2,68 miliar, Adaro tetap bertahan sebagai salah satu perusahaan pertambangan publik yang terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2015, Adaro memproduksi 51,5 juta ton Envirocoal, sehingga total produksi dari tiga pit di Kalimantan Selatan sampai saat ini mencapai 560 juta ton. Dengan cadangan sebesar 873 juta ton dan sumber daya batubara sebesar 4,9 miliar ton di konsesi ini, menurut kajian JORC pada tahun 2012, Adaro berada di posisi yang baik untuk dapat mencapai target produksi jangka menengahnya yang telah ditetapkan sebesar 80 juta ton per tahun dan merealisasikan visinya untuk menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka.
Adaro juga menjalankan strategi untuk menciptakan nilai maksimal dari batubara Indonesia dengan berfokus pada produksi batubara yang tumbuh secara organik, meningkatkan efisiensi dan pengendalian biaya dan mengembangkan dan melanjutkan integrasi divisi ketenagalistrikan.
Adaro berfokus pada pengembangan bisnisnya di Indonesia. Hal ini dimanifestasikan dengan strategi yang didasarkan pada pertumbuhan, yaitu pertumbuhan Indonesia, Asia Tenggara, Cina dan India. Adaro meyakini bahwa seiring peningkatan kebutuhan listrik di negara-negara ini sebagai akibat pertumbuhan populasi dan ekonomi, pilihan bahan bakar akan tetap jatuh pada batubara dengan harganya yang terjangkau dan jumlahnya yang melimpah.
Dengan memiliki sumber daya batubara sampai 12.8 miliar ton, Adaro merupakan salah satu dari segelintir produsen batubara di dunia yang dapat memberikan pasokan batubara yang handal dan dalam jangka waktu yang panjang kepada perusahaan-perusahaan listrik terkemuka yang sedang membangun pembangkit listrik berbahan bakar batubara di seluruh wilayah Asia. Perjanjian pasokan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan ini akan memungkinkan Adaro untuk mencapai target produksi jangka menengahnya yang telah ditetapkan sebesar 80 juta ton per tahun. Perusahaan juga akan berfokus untuk mengembangkan basis konsumen yang ada dan bekerja bersama mereka untuk membangun pembangkit listrik yang akan mengkonsumsi batubaranya.


Daftar Pustaka :

Komentar