Yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan
adalah gaya atau corak kepemimpinan yang dibawakan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan
kepemimpinannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor
pendidikan, faktor pengalaman, faktor usia, dan faktor karakter, tabiat atau
sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. Orang yang ambisius untuk menguasai
setiap situasi, apabila menjadi pemimpin akan bersifat otoriter. Orang yang
mempunyai sifat kebapakan, apabila menjadi pemimpin akan menjalankan
kepemimpinan yang bertipe paternalistik. Pemimpin yang tidak menguasai bidang
tugas yang menjadi wewenangnya akan menyerahkan segala sesuatunya kepada para
bawahan, sehingga gaya kepemimpinannya bersifat laisser faire.
Baca : ROLE OF
SUPERVISOR
Dari berbagai leteratur dapat ditemukan
berbagai tipe kepemimpinan, anatara lain:
1) Tipe Otokratis
Otokratis berasal dari kata otokrat,
dari kata autos dan kratos. Autos berarti sendiri, dan kratos berarti kekuatan
atau kekuasaan (power). Jadi kepemimpinan otokratis adalah kepemimpinan yang
mendasarkan kepada suatu kekuasaan, kekuatan yang melekat pada dirinya. Hal ini
berarti seseorang menjadi pemimpin karena mempunyai kekuatan atau kekuasaan
(power).
Ciri-ciri kepemimpinan yang bertipe
otokratis antara lain:
1. Mengandalkan kepada kekuatan atau kekuasaan yang melekat pada dirinya
2. Menganggap dirinya yang paling berkuasa (kuasa tunggal)
3. Menganggap dirinya paling mengetahui segala macam persoalan, orang lain
dianggap tidak tahu.
4. Keputusan-keputusan yang diambil secara sepihak, tidak mengenal kompromi,
sehingga ia tidak mau menerima saran dari bawahan. Ia bahkan tidak memeberi
kesempatan kepada bawahan untuk memberikan saran, pendapat atau ide.
5. Keras dalam mempertahankan prinsip.
6. Jauh dari para bawahan.
7. Lebih menyukai bawahan yang bersikap “yesman”, “abs” (asal bapak senang).
8. Perintah-perintah diberikan secara paksa.
9. Pengawasan dilakukan secara ketat agar perintah benar-benar dilaksanakan.
Baca : THE PROCESS OF
COACHING
2) Tipe Laisser Faire
Seperti telah diuraikan diatas, tipe
laisser faire pada umumnya dijalankan oleh pemimpin yang tidak mempunyai
keahlian teknis. Tipe laisser mempunya ciri-ciri antara lain:
1. Memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para bawahan untuk melakukan
tindakan yang dianggap perlu sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
2. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan sehingga pemimpin tidak ikut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok.
3. Semua pekerjaan dan tanggungjawab dilimpahkan kepada bawahan.
4. Tidak mampu mengadakan koordinasi dan pengawasan yang baik.
5. Tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak ditakuti apalagi disegani oleh
bawahan.
6. Secara praktis pemimpin tidak menjalankan kepemimpinan sehingga ia hanya
merupakan simbol belaka.
Berdasarkan ciri-ciri di atas, pemimpin
dengan tipe laisser faire bukanlah pemimpin dalam arti sebenarnya. Seorang
pemimpin dengan cara apapun diharapkan dapat menggerakkan bawahan sehingga
tujuan oeganisasi dapat tercapai. Cara yang terbaik ialah mempengaruhi, bukan
dengan menakut-nakuti
3) Tipe Paternalistik
Tipe peternalistik adalah tipe
kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Pemimpin bertindak sebagai seorang bapak
yang selalu memberikan perlindungan kepada para bawahan dalam batas-batas
kewajaran.
Ciri-ciri tipe paternalistik antara
lain:
1. Pemimpin bertidak sebagai seorang bapak.
2. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa.
3. Selalu memberikan perlindungan kepada para bawahan yang kadang-kadang
terlalu berlebihan.
4. Keputusan ada ditangan pemimpin, bukan karena pemimpin ingin bertindak
secara otoriter, tetapi karena keinginan dari pihak pimpinan yang ingin selalu
memberi kemudahan kepada bawahan. Oleh karena itu para bawahan jarang-jarang
bahkan sama sekali tidak memberikan saran kepada pimpinan. Pihak pimpinanpun
jarang meminta saran dari bawahan.
5. Karena keputusan ada ditangan pimpinan, maka pimpinan menganggap dirinya
yang paling mengetahui segala macam persoalan.
Baca : Pengarahan dan
Pendelegasian
4) Tipe Militeristis
Tipe Militeristis tidak hanya terdapat
dikalangan militer saja. Tetapi banyak pemimpin instansi (non-militer) yang
menerapkan kepemimpinan dengan tipe militeristis. Tipe militeristis mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dalam mengadakan komunikasi, lebih banyak mempergunakan saluran formal.
2. Dalam menggerakkan bawahan lebih banyak menggunakan sistem
komando/perintah, baik perintah itu secara lisan maupun secara tertulis.
3. Segala sesuatu bersifat formal
4. Disiplin yang tinggi, kadang-kadang bersifat kaku.
5. Karena segala sesuatunya melalui perintah, maka komunikasi hanya
berlangsung satu arah sehingga bawahan tidak diberi kesmpatan untuk
mengemukakan pendapat.
6. Pimpinan menghendaki bawahan tidak diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat.
7. Pimpinan menghendaki bawahan patuh terhadap semua perintah yang
diberikannya.
Baca : KEPEMIMPINAN
SECARA UMUM
5) Tipe Demokratis
Tipe demokratis jauh berbeda dengan
tipe-tipe yang telah kita bicarakan. Pemimpin yang bertipe demokratis selalu
berada di tengah-tengah para bawahan sehingga ia terlibat dan berpartisipasi
aktif dalam kegiatan organisasi.
Kepemimpinan dengan tipe demokratis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
2. Bersifat terbuka.
3. Bawahan diberi kesempatan untuk memberikan saran-saran, ide-ide baru
4. Dalam mengambil keputusan lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat,
daripada keputusan yang bersifat sepihak. Apabila musyawarah untuk mufakat
tidak berhasil maka ditempuh dengan jalan lain yang sesuai dengan alam
demokratis, misalnya secara votimg.
5. Menghargai potensi setiap individu.
6. Berlangsung dengan mantap. Kemantapan kepemimpinan demokratis dapat dilihat
dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Unit-unit organisasi berjalan lancar, melakukan kegiatan sesuai dengan
fungsi masing-masing.
b. Otoritas didelegasikan kepada para bawahan.
c. Bawahan merasa senang, aman, tentram.
d. Semangat kerja bawahan tinggi, baik ada pimpinan maupun tidak ada pimpinan
e. Pimpinan sering turba (turun ke bawah) melakukan pembinaan dan penyuluhan,
yang sekaligus melakukan pengamatan terhadap hasil yang telah dicapai, serta
kelemahan-kelemahan atau kekurangan dan kesulitan yang dihadapi para bawahan.
6) Tipe Open Leadership
Sebenarnya tipe open leadership hampir
sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya hanya terletak dalam hal pengambilan
keputusan. Tipe demokratis lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat sehingga
musyawarah dijadikan dasar keputusan. Hasil musyawarah menjadi keputusan
pimpinan. Dalam hal ini berbeda dengan tipe open leadership. Pimpinan memang
memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk memeberikan saran, tetapi
keputusan tetap ada ditangan pimpinan.
Komentar
Posting Komentar